Inilah Umar bin Khottob ra. salah seorang Khulafa Urrosyidin, yang telah membuktikan diri sebagai penolong agama dan berjihad dengan nama Robbul Alamin. Seorang Kholifah yang berhasil memadamkan api kejayaan majusi, sehingga orang orang kafir sangat benci kepadanya. Diantara mereka yang paling menonjol kebencian kepada Umar ra. Adalah Abu Lu'lu'ah Almajusi, seorang budak yang berprofesi tukang kayu sekaligus pandai besi dimadinah. Ia membuat suatu alat yang biasa digunakan untuk menggiling tepung. Alat itu terdiri dari dua batu yang dibelah. satu batu ditaruh diatas yang lain, lalu biji gandum dilemparkan ketengah tengahnya kemudian diputar dengan tangan. rupanya dia sedang menunggu saat yang tepat untuk membalas dendamnya kepada Umar ra. suatu ketika Umar ra menjumpainya dijalan dan berkata "aku dengar kau pernah berkata, ''kalau mampu kau akan membuat alat penggiling gandum yang digerakan dengan angin, benarkah?" Budak itu menoleh kepada Umar ra dengan muka masam "ya,benar. Aku akan membuat alat untukmu alat giling yang akan menjadi bahan pembicaraan manusia dari barat hingga timur" katanya. Umar lalu berkata kepada orang orang yang menyertainya "budak itu mengancamku" Stelah itu, budak tadi membuat sebuah pisau yang mempunyai dua mata. penggunaan pisau itu dengan memegang bagian yang ada diantara dua matanya. jika seorang ditusuk dengan satu matanya akan terbunuh. demikian juga bila ditusuk dengan matanya yang lain. budak itu juga melumuri pisau dengan racun. sehingga ketika seseorang ditusuk dengan pisau itu boleh jadi mati karna kekuatan tusukan atau karena racunnya. Hingga datanglah saat itu ketika ia mengendap endap dikegelapan malam. Ia bersembunyi disebuah pojok masjid, menunggu kedatangan Umar ra. ia tetap berada ditempat itu, samapi akhirnya Umar masuk mesjid guna membangunkan orang orang untuk mendirikan sholat. lalu didirikanlah sholat dengan Umar sebagai imamnya "Allohu Akbar" Umar bertakbir. ketika ia mulai melantunkan ayat ayat AL-Qur'an budak tadi keluar dari persembunyiannya secepat kilat ia menyerang Umar dengan tiga tusukan sekaligus. tusukan pertama mengenai dada, kedua mengenai perut dan yang terakhir mengenai bawah pusar, Umar menjerit dan roboh ketanah. dalam pada itu ia mengulang ngulang firman Alloh swt
وكان أمر الله قدرا مقدورا
"dan ketentuan Alloh adalah
takdir yang pastiterjadi "(Al-
Ahzab 38).
Lalu Bdul Rohman bin Auf ra maju menggantikan Umar untuk menyelesaikan sholat jama'ah tersebut. sementara itu, setelah
menusuk Umar, budak tadi
menerobos kebarisan kaum
muslimin dengan pisaunya yang diayun ayunkan kekiri dan kanan. Ada tiga belas yang terkena pisau itu. tujuh diantaranya meninggal dunia. Lalu ia berhenti dengan menghunus pisaunya. setiap orang yang mendekati, pasti diserangnya. sampai ada seseorang yang melempar sebuah kain selendang tebal kearahnya. Budak itu terhuyung huyung, ia merasa kaum muslimin akan segera meringkusnya. seketika itu, ia hujamkankan pisau yang dibawa ketubuhnya sendiri.
Umar ra sendiri langsung dibopong kerumahnya. orang orang menunggui disekitar rumahnya, semuanya menangis, Umar pingsan sampai menjelang matahari terbit. ketika siuman, dipandanginya orang orang disekelilingnya. Pertanyaan yang pertama kali ia ucapkan adalah "Apakah orang orang sudah sholat? "mereka menjawab, "sudah" segala puji bagi Alloh. sesungguhnya tak dianggap islam orang yang meninggalkan sholat" katanya. Umar lalu meminta air wudhu. Sebenarnya ia hendak berdiri untuk mengerjakan sholat, namun tidak mampu. Ia kemudian meraih tangan anaknya, (Abdulloh ra) untuk mendudukan tubuhnya dibelakang Abdulloh ra. Umar duduk bersandarkan anaknya. Darah terus mengalir dari bekas tusukan. Abdulloh bin Umar ra berkata "demi Alloh aku mencoba menutupi luka itu dengan jariku, namun darah terus mengalir. Hingga kami ikat lukanya dengan sorban. "Demikianlah Umar menunaikan sholat subuhnya. Setelah itu Umar ra berkata pada Ibnu Abbas ra, "Lihatlah siapa yang telah membunuhku? "Dijawb "Engkau diserang oleh seorang budak majusi. Beberapa orang juga telah diserangnya, lalu ia bunuh diri". Umar berujar "Segala puji bagi Alloh yang menjadikan pembunuhku tidak dapat memusuhiku dihadapan Alloh satu sujud pun" (karena si pembunuh kafir, yang tidak mungkin sujud kpd Alloh) setelah itu seorang tabib datang mengobatinya. Tabib itu menuangkan air yang dicampur kurma sehingga dari luka Umar ra keluarlah air. Ia mengira bahwa yang keluar adalah cairan darah dan nanah. Lalu menuangkan susu. Sesaat susu itu keluar dari luka dibawah pusar. Tabib berkesimpulan bahwa tusukan budak itu telah merobek tubuhnya. Ia lalu berkata, "Wahai amirul mukminin, berwasiatlah. Aku yakin kalau tidak hari ini, pasti besok engkau akan meninggal" Umar ra menjawab, "Engkau benar. Andai engkau tidak mengucapkan yang seperti tadi, pasti kau telah berbohong. "Demi Alloh, seandainya aku memiliki semua isi dunia, akan ku gadaikan demi menghadapi dahsyatnya suatu hari saat menghadap Alloh" lanjutnya Ibnu Abbas ra berkata "kalau kau berkata begitu, semoga Alloh memberikan balasan kebaikan bagimu. Bukankah Rosululloh pernah berdoa agar Alloh memuliakan Islam denganmu dan kaum muslimin, ketika mereka dicekam ketakutan diMekkah? Ketika kau masuk islam, keislamanmu membwa wibawa dan kesucian. Kemudian kamu hijrah. Hijrahmu menjadi pembuka. Kamu pun tak pernah absen dalam peperangan yang diikuti Rosululloh melawan orang orang musyrik. Lalu Rosululloh wafat dalam keadaan ridho terhadapmu, dan digantikan oleh seorang kholifah (Abu Bakar). Ia lalu wafat dalam keadaan ridho terhadapmu. Kemudian sebgai pengganti, engkau pimpin manusia dengan baik. Denganmu Alloh membuka kesempatan menaklukan negri negri sehingga mengeluarkan harta (pajak) dan memberangus musuh musuh. Kemudian ia menganugrahimu syahadah. Sungguh keberuntngan yang nyata bagimu" Umar ra menanggapi "Demi Alloh, orang yang tertipu adalah yang tertipu (dengan ucapanmu tadi) apakah engkau bersedia menjadi saksi atas semuanya tadi dihadapan Alloh kelak ketika bertemu denganNya? "Ya,, jawab Ibnu Abbas ra. Bahagialah umar ra. Ia berkata, "Ya Alloh segala puji bagimu." kemudian orang orang berdatangan memuji beliau. Tiba tiba datanglah seorang pemuda dan berkata kepadanya, "Berbahagialah engkau wahai amirul mukminin. Kau menjadi sahabat Rosululloh, kemudian menjadi kholifah yang adil, lalu mati syahid."Umar berkata, "Aku cukup merasa senang ketika keluar dari dunia, dalam keadaan telah melaksanakan semua tugas. Tak perlu tambahan(pujian) bagiku." Ketika pemuda itu pergi, kain yang dipakainya menjulur ketanah (isbal). Umar ra meminta pemuda itu didatangkan kembli. Kepadanya, ia berkata, "Hai saudaraku, angkatlah kainmu. Yang demikian lebih bersih bagi pakaianmu dan lebih taqwa disisi Robmu" Berikutnya, rasa sakit yang dialami Umar semakin bertmbah parah. Dan kepayahan, "Ayahku pingsan. Lalu ku letakan kepalanya diatas tanganku. Ketika siuman, ia berkata, 'Letakanlah kepalaku diatas tanah, 'lalu pingsan kembli. Ku pegangi kepalanya dengan tanganku. Ketika siuman lagi, ia mengulangi pintanya, 'Letakan keplaku diatas tanah. 'Aku berkata, "wahai ayah,apakah tidak sama saja,antara tangnku dan tanah?" Ia ra menjawb, "Temukan wajahku dengan tanah. Semoga Alloh mengasihaniku. Kalau aku sudah mati, segeralah kubur aku. Yang demikian adalah kebaikan yang kau segerakan bagiku, atau sebuah kejelekan yang kau lepaskan dari pundak kalian." Ia berkata lg, "Celakalah Umar, celakalah ibunya, jika Alloh tidak mengampuninya."Lalu tubuhnya melemah dan ia menghadapi sakaratul maut dan meninggal. Umar dikubur disamping dua sahabatnya (Rasulullah saw & Abu Bakar ra). Ya, Umar telah meninggal. Tetapi bayang bayang kepribadianya tak pernah mati. ia telah mempersiapkan amal yang sholih dan drajat yang tinggi. Tilawah Qur'annya menemaninya dialam kubur. Demikian pula tangisnya karna takut kepada Alloh swt. Sholatnya melindunginya dari dahsyatnya alam kubur dan jihadnya telah meninggikan drajatnya. Ia telah berpayah payah sebentar didunia untuk kemudian beristirahat lama diakihrat. Ia telah disebut Rosululloh saw sebagai salah 1 dari 10 orang yang dijamin masuk sorga. Bahkan dalam sebuah riwayat Bukhari, Rosululloh saw pada suatu hari bersbda, "ketika tidur, aku bermimpi berada disorga. Aku melihat seorang perempuan berwudhu disamping sebuah istana. Aku bertanya, Milik siapa istana itu? "Di jawab, "Milik Umar." Umar lalu menangis dan berkata, "Apakah kepada Engkau aku cemburu, wahai Rosululloh?" Inilah teladan orang orang sholih. Mereka meyakini datangnya ajal, dan bersiap siap menghadapinya setiap waktu. Ketika seorang hamba yang terkenal zuhud, Abdulloh bin Idris dalam kondisi sakaratul maut, ia menjerit. Mendengar jeritan itu, putrinya menangis. Abdulloh berkata,"Wahai putriku,jangan kau menangis. Karna aku telah menghatamkan AlQur'an dirumah ini sebanyak 4000 kali,semuanya kulakukan demi menghadapi saat saat seperti sekarang ini